Apakah Pasangan yang Sering Pamer Foto Mesra di Medsos Kurang Bahagia?

Apakah betul pasangan yang sering pamer foto mesra di media sosial karena kurang bahagia? Banyak bukti yang menunjukkan jika hal tersebut dilakukan karena memiliki maksud tertentu. Hati-hati, bisa jadi itu tanda hubungan sedang bermasalah.

Pamer foto (Via Thebridedept.com)

Pasangan yang sering unggah foto selfi mesra di medsos biasanya memiliki maksud tertentu, betul? Namun terlepas dari itu, foto mesra tersebut akan membuat para jomblo iri setengah mati.

Sebenarnya, alasan terbesar pasangan yang pamer foto mesra di media sosial adalah bukan membuat iri para jomblo tetapi lebih kepada hal yang lebih parah.

3 Alasan Pasangan Pamer Foto Mesra di Media Sosial

Setidaknya ada 3 alasan mengapa pasangan sering pamer foto mesra di medsos, yakni

1. Butuh pengakuan dari orang lain

Alasan pertama adalah butuh pengakuan dari orang lain. Pasangan yang biasa pamer foto mesra di media sosial biasanya membutuhkan pengakuan dari orang lain khususnya sahabat serta teman-teman dekat.

Pengakuan yang diinginkan bisa tentang kecocokan dengan pasangan, pujian, atau ucapan " Semoga Langgeng Selamanya".

2. Kekhawatiran terhadap pasangan

Kekhawatiran dengan pasangan adalah faktor kedua yang menjadi alasan mengapa pasangan sering pamer foto mesra di media sosial.

Takut ditinggalkan pasangan adalah faktor utama dari hal ini. Oleh karena itu, dengan memamerkan foto mesra di media sosial, diharapkan bisa menenangkan kekhawatiran tersebut.

3. Sebagai pembelaan

Setiap pasangan tentu memiliki hambatan-hambatan dalam menjalin cinta. Akan banyak orang yang iri dengan kisah cinta yang dijalani, sehinngga membutuhkan pembelaan.

Perasaan cemas dan ragu yang dirasakan akibat tuduhan dari orang-orang yang iri menyebabkan kebanyakan orang memamerkan foto mesra di media sosial.

Diharapkan dengan itu, bisa menjawab tuduhan-tuduhan negatif yang dilontarkan orang-orang yang iri.

Itulah alasan mengapa banyak pasangan suka pamer foto mesra di media sosial. Semoga bisa dipahami dan jangan selalu menuduh yang tidak-tidak dengan perilaku orang lain.