Rekening bank atas nama Utsman bin Affan senilai 2,5 triliun rupiah terus aktif hingga kini. Mungkinkah? Ya, benar adanya. Walaupun beliau sudah meninggal, namun masih memiliki simpanan harta kekayaan hingga saat ini.
Dilansir dari Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Jus 7, Hal. 214, Ibnu Katsir dan Buruj Adz-Dzahabi, Jilid 1, Hal. 435, bahwa jumlah kekayaan Utsman bin Affan ra. sebesar 2.532.942.750.000 rupiah. Sangat banyak bukan?
Diketahui bahwa setelah kaum muslimin hijrah dari Mekah ke Madinah, kaum muslimin memiliki banyak kendala, salah satunya adalah ketersediaan air. Kala itu, ada sebuah sumur yang dimiliki oleh seorang Yahudi.
Pemilik sumur tersebut sangat pelit yang mana ia tidak mau membagi air dari sumurnya kecuali dibeli. Perhatian dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Wahai Sahabatku siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapatkan surga-Nya Allah Ta'ala (HR. Muslim).
Sumur |
Berawal dari sumur, kemudian beliau mewakafkan kebun yang luas. Kebun tersebut pada masa pemerintahan Turki Utsmani dirawat dengan baik sampai akhirnya Kerajaan Arab Saudi berdiri, perawatan kebun tersebut masih berlangsung sampai akhirnya tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.
Melalui Kerajaan Arab Saudi, hasil dari kebun tersebut dibagi dua setengah untuk anak-anak yatim dan fakir miskin dan setengahnya lagi di simpan di sebuah rekening atas nama Utsman bin Affan. Akhirnya sampai saat ini, jumlah saldo di rekening tersebut terus bertambah.
Ka'abah |
Penghasilan tahunan dari Hotel Utsman bin Affan tersebut diperkirakan sekitar 50 juta riyal atau jika dirupiahkan sekitar 150 miliar rupiah. Pengelolaannya pun tetap sama, separuh untuk anak-anak yatim dan fakir miskin dan separuhnya lagi untuk disimpan.
Betapa mulianya sahabat nabi ini ya, beliau merupakan sahabat nabi, dermawan, rajin sedekah, kaya raya, penghafal Al-Quran, sholat tahajud, memiliki amal jariyah hingga kini.
Nah kita? tidak punya uang, hanya minta sama orang tua, tidak sholat apalagi tahajud, bukan juga sahabat nabi, tapi bermimpi masuk surga. Apakah itu wajar? Kembalikan kepada diri kita masing-masing, OK? Tulis tanggapanmu di kolom komentar.
Post a Comment